2022-05-12 09:23:26 Administrator

HEPATITIS AKUT PADA ANAK YANG MISTERIUS DAN BELUM DIKETAHUI PENYEBABNYA

Hepatitis Akut Berpotensi Jadi Pandemi?

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan perkembangan penyakit ini masih terus dipantau. Ia mengatakan WHO secara rutin memberitakan mengenai KLB atau Disease Outbreak News (DONs) jika ada kasus penyakit yang tidak biasa.
"Artinya, penempatan penyakit tertentu di dalam Disease Outbreak News (DONs) justru maksudnya agar dunia mengetahui informasi awal dan menjadi perhatian bersama, belum tentu berarti akan menjadi wabah luas dunia (pandemi) atau tidak,"
Selain itu, bahwa sepanjang bulan April 2022, ada 10 penyakit Disease Outbreak News WHO, yaitu hepatitis misterius dengan laporan pertama 15 April di Inggris dan Irlandia serta 23 April di berbagai negara. Selain itu ada Ebola di Kongo, Japanese encephalitis di Australia, Salmonella typhimurium di berbagai negara, Kolera di Malawi, Malaria di Somalia, Demam Kuning di Uganda, VDPV (vaccine derived polio virus) tipe 3 di Israel dan MERS CoV di Saudi Arabia. Pada sekitar tanggal 16-30 April ditemukan tiga kasus pasien anak hepatitis akut meninggal di Indonesia.

 

Ciri-ciri hepatitis akut pada anak seperti apa sih?

 Mengingat belakangan ini penyakit tersebut tengah menjadi sorotan publik lantaran jumlahnya yang terus bertambah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar lebih dari 200 anak terinfeksi hepatitis akut. Bahkan, sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menyebar di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan pihaknya tengah melakukan investigasi terkait kasus hepatitis misterius tersebut. Ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan berhati-hati.

Ciri-ciri Hepatitis Akut pada Anak
Adapun sejumlah gejala yang menjadi ciri-ciri hepatitis akut pada anak, yaitu
- Gejala kuning
- Sakit perut
- Muntah-muntah
- Diare mendadak
- Buang air kecil berwarna teh tua
- Buang air besar berwarna pucat
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Apabila gejala-gejala tersebut mulai terlihat dan dialami, dihimbau agar segera memeriksakan kondisi anak ke fasilitas layanan kesehatan.

 

Faktor Penyebab
Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini bukan ditimbulkan oleh virus penyebab hepatitis A,B,C,D dan E.

Selain gejala yang menandakan ciri-ciri hepatitis akut pada anak, ada juga faktor penyebabnya yang perlu diketahui para orangtua. Faktor risiko dari hepatitis misterius ini, yakni:

- Imunitas tubuh yang lemah
- Mengalami gizi buruk
- Menjalani pengobatan penyakit tertentu yang menekan sistem imun
- Mengidap HIV
- Usia anak, usia anak menjadi salah satu faktor paling rentan dari hepatitis misterius ini. Apabila melihat kasus hepatitis akut yang terjadi di sejumlah negara kebanyakan dialami oleh anak dengan usia di bawah 6 tahun.

Hepatitis akut dalam kasus ini lebih rentan dialami anak karena sistem imunnya belum sempurna. Meski, hepatitis akut pada umumnya bisa juga terjadi pada orang dewasa yang cenderung memiliki sistem imun yang kuat, karena memiliki autoimun.

Cara Penularan
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta orangtua mewaspadai cara penularan hepatitis akut 'misterius'.
Pasalnya, ada kemungkinan anak tertular saat bermain dengan teman, sehingga penyakit menular dapat mudah menyebar saat seseorang melakukan kontak dekat.
Selain itu, banyak anak cenderung memasukan suatu benda ke dalam mulut maupun wajah. Itu mengapa penyebaran infeksi lebih sering terjadi di rentang usia anak.
Hal ini terutama berlaku di antara bayi dan balita yang cenderung menggunakan tangan mereka untuk menyeka hidung atau menggosok mata mereka dan kemudian memegang mainan atau menyentuh anak lain.
Imunisasi adalah cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai infeksi tertentu.

Namun apabila anak terlanjur sakit, dihimbau agar pasien tetap berada di rumah atau rumah sakit demi menghindari penularan semakin meluas. Orangtua tak membawa anak di kerumunan, terlebih tempat dengan sirkulasi buruk.

Cara Pencegahan
Adapun cara pencegahan ciri-ciri hepatitis akut pada anak, seperti:

- Cuci tangan sebelum makan, menggunakan kamar mandi, atau setelah memegang benda apapun.
- Keringkan tangan dengan benar, memastikan tidak lembap.
- Menjaga kesehatan mulut dengan rutin menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.
- Menjaga etika batuk dengan menutup mulut dan mengenakan masker.
- Menutup luka pada kulit dengan plester atau perban agar tetap bersih dan minim risiko infeksi.
- Membersihkan permukaan rumah secara teratur, terutama di dapur dan kamar mandi serta area yang disentuh.
- Membersihkan buah dan sayuran serta daging secara terpisah karena daging mentah bisa mengkontaminasi sayuran dan buah.
- Memasak bahan makanan sampai matang, termasuk telur agar menghindari infeksi bakteri.
- Jangan menyimpan makanan kering maupun basah didalam kamar tidur.

Apakah Hepatitis Akut pada Anak Ada Kaitannya dengan Vaksinasi Covid-19?

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan penyebab hepatitis akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi Covid-19.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI dr Muzal Kadim mengatakan, pada kasus hepatitis akut yang terjadi pada anak umumnya terjadi pada anak usia di bawah 6 tahun yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Sampai saat ini hepatitis jenis ini tidak dikaitkan dengan vaksin covid. Karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini justru terjadi pada anak yang belum vaksin, kebanyakan yang terjangkit adalah anak di bawah umur 6 tahun, bahkan ada yang 2 tahun ke bawah pada kasus di UK.

Terkait isu dugaan ada hubungan antara hepatitis akut dengan infeksi Covid-19, hal itu masih dalam kategori dugaan apakah kejadian tersebut terjadi secara bersamaan (coincidence) atau sebagai penyebab langsung.

Dikutip oleh : Dr. Diny Anggrayni